Cara Mudah Menghafal Morse


Ada banyak cara untuk cepat menghafalkan sandi morse yang sudah diperkenalkan. Namun kali ini penulis akan coba menawarkan sebuah cara yang menurut penulis mudah sekali untuk menghafalkan sandi morse dengan cepat.


Cara Mudah Menghafal Morse

Salah satu cara mengahafalkan sandi morse yaitu dengan mengubah tanda sandi morse tersebut menjadi kata-kata yang tentunya mudah dihafalkan. Dalam contoh berikut, kita akan mengubah tanda “-” (strip) pada sandi morse dengan lafal huruf vokal O. Sedangkan tanda “.” (titik) pada sandi morse diganti dengan lafal huruf vokal lain (selain huruf O).
Contoh:
Misalnya huruf “D” pada sandi morse dilambangkan dengan “-..” (strip-titik-titik). Kita pilih kata yang suku katanya terdiri dari vokal O – bukan O – bukan O, misalnya kita pilih kata DOMINAN. DO memiliki vokal O jadi mewakili tanda “-” (strip) pada sandi morse. MI dan NAN memiliki vokal I dan A (bukan O) mewakili tanda “.” dan “.” (titik-titik).
Contoh lain misalnya huruf “U” pada sandi morse dilambangkan “..-” (titik-titik-strip). Kita pilih kata yang terdiri dari vokal bukan O – bukan O – vokal O, misalnya kita pilih kata UNESCO. Suku kata U dan NES memiliki vokal U dan E (bukan O) mewakili tanda “.” dan “.”. Sedang suku kata CO memiliki vokal O mewakili tanda “-” (strip).Berikut contoh kata-kata yang melambangkan setiap huruf pada sandi morse, para pembaca dapat mengganti kata-kata asal tetap mewakili huruf pada sandi morse sesuai aturan di atas.
A : ANO            . -
B : BONAPARTE        - . . .
C : COBA COBA        - . – .
D : DOMINAN        - . .
E : EGG            .
F : FATHER JOHAN    . . – .
G : GOLONGAN        - – .
H : HIMALAYA       . . . .
I : ISLAM        . .
J : JAGO LORO         . – - -
K : KOMANDO        - . -
L : LEMONADE        . – . .
M : MOTOR        - -
N : NOTES        - .
O : OTOMO        - – -
P : PERTOLONGAN    . – - .
Q : QOMOKARO    - – . -
R : RASOHE        . – .
S : SAHARA        . . .
T : TONG        -
U : UNESCO        . . -
V : VERSIKARO        . . . -
W : WINOTO        . – -
X : XOXENDERO        - . . -
Y : YOSIMOTO        - . – -
Z : ZOROASTER        - – . .
Itu sedikit trik untuk menghafal sandi morse, semoga bermanfaat bagi kakak-kakak pembina dan atau adik-adik Pramuka semua. 

Terima kasih.

Cara Mudah Menghafal Semaphore


Dalam kondisi darurat yang tidak memungkinkan berkomunikasi secara normal, kita memerlukan alat komunikasi yang bisa kita bilang sederhana. Salah satunya adalah menggunakan bendera semaphore. Tapi berkomunikasi dengan semaphore bagi para pemula merupakan kesulitan tersendiri, karena perlu menghafalkan posisi bendera untuk huruf-huruf dalam alphabet. Nah … dalam tulisan berikut penulis mencoba menawarkan cara yang terbilang mudah untuk menghafal posisi bendera semaphore. Dan sekalian juga bagaimana cara untuk mengirim pesan dengan semaphore. Semoga bermanfaat.


Untuk mengirim pesan dengan semaphore, kita memerlukan sepasang bendera semaphore lengkap dengan tongkat pegangannya. Biasanya bendera semaphore digunakan adik-adik Pramuka disini berukuran 40 cm x 40 cm dengan warna merah dan kuning. Warna merah dan kuning bersilang dari kanan ke kiri (perhatikan gambar). Tapi sebenarnya untuk warna sebenarnya tidak ada aturan yang mengikat. Tongkat pegangan dibuat dari bahan kayu atau yang lain dengan panjang 50 cm. Tongkat ini sebagai perpanjangan bagi pengirim pesan.
Pengirim hanya menggunakan gerakan lengan atas untuk mengirim pesan. Sedangkan siku dan pergelangan tangan harus tetap lurus. Posisi kaki harus tegak namun tetap fleksibel untuk melakukan gerakan dan tidak boleh kaku. Intinya pengirim pesan harus tetap relaks dalam mengirimkan pesan. Untuk penerima pesan agak sedikit berbeda dalam membaca pesan dari pengirim. Karena posisi bendera untuk penerima pesan adalah kebalikan dari pengirim pesan. Oleh karena itu sebaiknya adik-adik belajar menjadi pengirim maupun penerima pesan. Dan sebaiknya belajar secara berpasangan sehingga bisa saling mengoreksi.

Cara mudah untuk menghafalkan kode isyarat semaphore


Salah satu cara yang mudah untuk menghafal kode isyarat semaphore adalah dengan metode jarum jam. Posisi tangan disusun dalam lingkaran dengan diberi penomoran (perhatikan gambar berikut ini).


Nah untuk menghafal kode isyarat tersebut tinggal menghafalkan posisi dari tangan sebagai berikut:
Huruf
A
B
C
D
E
F
G
Posisi
1
2
3
4
5
6
7
Huruf
H
I
K
L
M
N
Posisi
1-2
1-3
1-4
1-5
1-6
1-7
Huruf
O
P
Q
R
S
Posisi
2-3
2-4
2-5
2-6
2-7
Huruf
T
U
Y
salah
Posisi
3-4
3-5
3-6
3-7
Huruf
angka
J
V
Posisi
4-5
4-6
4-7
Huruf
W
X
Posisi
5-6
5-7
Huruf
Z
Posisi
6-7
Cara mengirim pesan dengan isyarat bendera semaphore


Tata cara mengirim berita dengan menggunakan bendera semaphore memiliki aturan baku. Aturan tersebut adalah sebagai berikut:
  1. Pengirim berita mengirim kode huruf U-R berulang-ulang untuk menandai bahwa pesan akan segera dikirim.
  2. Jika penerima pesan telah siap untuk menerima maka mengirim huruf K. Jika penerima belum siap mengirim huruf Q.
  3. Jika penerima telah siap pengirim pesan mengirimkan huruf-huruf isi pesan satu-persatu. Untuk memisahkan setiap kata posisi bendera dipegang bersilang di bawah.
  4. Jika terjadi kesalahan dalam mengirim berita, kirim huruf E sebanyak 8 kali atau cukup mengirim tanda salah/ANNULIR (posisi 3-7) lalu ulangi kata-kata yang salah.
  5. Jika setiap perkataan telah diterima dengan baik penerima pesan mengirim huruf C.
  6. Jika pengirim berita mengirim huruf I-M-I dirangkai, artinya penerima meminta kata terakhir di ulang. Ulangi kembali mengirim kata terakhir sebelum diteruskan kata-kata berikutnya.
  7. Untuk menyatakan berita telah selesai dikirim dinyatakan dengan huruf A-R. Tunggu sampai penerima mengirim huruf R yang berarti berita telah diterima dengan baik.
  8. Untuk mengirim angka diawali dengan memberi tanda angka (mode numerik)dengan cara bendera disilang membentuk huruf X di atas kepala atau posisi bendera 4-5. Selanjutnya kirim angka dengan ketentuaan: Huruf A untuk angka 1, huruf B untuk angka 2, huruf C untuk angka 3, huruf D untuk angka 4, huruf E untuk angka 5, huruf F untuk angka 6, huruf G untuk angka 7, huruf H untuk angka 8, huruf I untuk angka 9, dan huruf J untuk angka O. Untuk mengakhiri pengiriman angka kirim huru V (mode alphabetik). Penerima mengulangi setiap angka yang dikirim sebagai tanda angka yang dikirim telah dimengerti.
Nah sekarang cobalah untuk mempraktekkan semua penjelasan di atas bersama teman-temanmu. Semoga sukses dan membawa manfaat bagi kita semua.

Simpul dan Ikatan dalam Pramuka

Dalam tali temali kita sering mencampuradukkan antara tali, simpul dan ikatan. Hal ini sebenarnya berbeda sama sekali. Tali adalah bendanya. Simpul adalah hubungan antara tali dengan tali. Ikatan adalah hubungan antara tali dengan benda lainnya, misal kayu, balok, bambu dan sebagainya.

Macam simpul dan kegunaannya
1.         Simpul ujung tali
            Gunanya agar tali pintalan pada ujung tali tidak mudah lepas
2.         Simpul mati
            Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besar dan tidak licin
3.         Simpul anyam
            Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam keadaan kering
4.         Simpul anyam berganda
            Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam keadaan basah
5.         Simpul erat
            Gunanya untuk memendekkan tali tanpa pemotongan
6.         Simpul kembar
            Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besarnya dan dalam keadaan licin
7.         Simpul kursi
            Gunanya untuk mengangkat atau menurunkan benda atau orang pingsan
8.         Simpul penarik
            Gunanya untuk menarik benda yang cukup besar
9.         Simpul laso

            Untuk gambar macam-macam simpul dapat dilihat di bawah ini
 



Macam Ikatan dan Kegunaannya
 
1.   Ikatan pangkal
Gunanya untuk mengikatkan tali pada kayu atau tiang, akan tetapi ikatan pangkal ini dapat juga digunakan untuk memulai suatu ikatan.
 
2.  Ikatan tiang
Gunanya untuk mengikat sesuatu sehingga yang diikat masih dapat bergerak leluasa misalnya untuk mengikat leher binatang supaya tidak tercekik.
 
3. Ikatan jangkar
Gunanya untuk mengikat jangkar atau benda lainnya yang berbentuk ring.
 
4. Ikatan tambat
Gunanya untuk menambatkan tali pada sesuatu tiang/kayu dengan erat, akan tetapi mudah untuk melepaskannya kembali. Ikatan tambat ini juga dipergunakan untuk menyeret balik dan bahkan ada juga dipergunakan untuk memulai suatu ikatan.
 
5. Ikatan tarik
Gunanya untuk menambatkan tali pengikat binatang pada  suatu tiang, kemudian mudah untuk  membukanya kembali. Dapat juga untuk turun ke jurang atau pohon.
 
6. Ikatan turki
Gunanya untuk mengikat sapu lidi setangan leher
 
7. Ikatan palang
8. Ikatan canggah
9. Ikatan silang
10. Ikatan khaki tiga

Untuk gambar macam-macam ikatan dapat dilihat di bawah ini.




Menaksir Ketinggian dengan Tongkat Pramuka

Dalam kepramukaan kadang kita diminta untuk menaksir ketinggian pohon, gedung, atau menara. Nah bagi teman-teman yang masih bingung bagaimana caranya silahkan simak panduan berikut ini ya. Bagi yang sudah bisa mari kita bandingkan caranya, apakah sama dengan cara ini atau tidak. Semoga saja tidak sama agar ilmu pengetahuan kita semakin bertambah dan lebih kreatif.


Keterangan:

CD adalah pohon yang ingin diketahui berapa tingginya
EB adalah tongkat Pramuka
A adalah mata penaksir

Peralatan:

1. Tongkat pramuka
2. Alat tulis
3. Alat ukur Meteran, Penggaris /Pongkat (tinggi tongkat adalah 160 cm)



Langkah Menaksir Ketinggian dengan Tongkat Pramuka

 
Satu orang memegang tongkat yang di dalam gambar adalah EB, orang lain mengincar dari tanah sehingga kelihatan tinggi tongkat dan tinggi pohon CDadalah satu garis lurus dengan pandangan pengincar. Bila tinggi pohon dan tinggi tongkat tidak segaris pemegang tongkat disuruh maju atau mundur antara arah pengincar dan pohon. Sesudah didapat garis lurus antara tongkat dan pohon, tandai tanah atau lantai yang menjadi dasar tongkat hurup B pada gambar. Tandai pula titik dimana mata orang yang mengincar tongkat dan pohon tersebut di lantai atau tanah huruf A pada gambar. Ukur jarak antara A sampai B misal 1,5 tongkat, catat pada alat tulis yang tersedia!, ukur juga jarak dari A sampai C misal 6,5 tongkat, catat juga pada alat tulis yang tersedia!.



Catatan:
AB = 1,5 tongkat = 1,5 X 160 = 240 cm
AC = 6,5 tongkat = 6,5 X 160 = 1040 cm



Rumus :
AB/AC = BE/CD (BE adalah tinggi tongkat)

240/1040 = 160/CD
240/1040 X CD = 160
240 X CD = 160 X 1040

CD = (160X1040)/240
CD = 166400/240

CD = 693,3 cm = 6.93 m


Jadi tinggi pohon CD kurang lebih 7 m


So, apakah cara kita sama?
Silakan share pengalaman Anda di bagian kolom komentar.
© all rights reserved
dibuat dengan penuh oleh Wiji Hatmoko